Corpies merupakan usaha berjenis sociopreneurship. Usaha ini mengambil nilai/ value usaha dengan mengolah sampah menjadi barang-barang yang layak dijual dengan harga tinggi. mengolah sampah yang biasanya dibuang menjadi barang pakai lagi (reuse) tanpa memperlihatkan aspek / image buruk dari sampah yang seringkali terlihat. Selain memproduksi produk berbasis daur ulang, juga memiliki produk pendamping berupa sepatu lukis, walldecor lukis dan souvenir lukis. Dalam hal ini tim penelitian yang teridiri dari dosen-dosen Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang berupaya untuk meneliti apa saja hasil produksi yang sudah dihasilkan dari daur ulang sampah-sampah tersebut. Kegiatan dilaksanakan pada tahun 2021 di desa Tunggulwulung kecamatan Lowokwaru. Bisnis ini juga melibatkan masyarakat sekitar dan membekali keterampilan yang dapat digunakan untuk masa depan. Salah satu tujuan yang diharapkan adalah terciptanya sentra lukis di desa Tunggulwulung yang dapat mengangkat taraf ekonomi masyarakat.

Produk yang diproduksi dalam bisnis ini terbagi menjadi produk utama yaitu produk yang memanfaatkan bahan baku berupa barang bekas pakai dan juga produk pendamping berupa produk lukis dari material baru. Ini bertujuan untuk meningkatkan minat pembeli terhadap hasil produk yang dikerjakan. Salah satu usaha yang dilakukan oleh Corpies dalam rangka memasarkan produknya secara nasional adalah dengan bergabung dengan asosiasi eksportir produsen handicraft Indonesia (ASEPHI), dan juga DEKRANASDA (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) setempat.

Salah satu produk yang dihasilkan oleh Corpies adalah Stool. Stool ini diproduksi dengan memanfaatkan kaleng cat bekas yang di olah dapat dijadikan tempat duduk yang memiliki nilai jual yang tinggi. Kegiatan ini mendukung SDG 1. No Poverty, lebih khusus mendukung terkait penyelenggaraan program pendampingan terhadap wirausaha baru (startup) lokal.