Desa Ronggo di Tajinan memproduksi kostum karnaval yang merupakan salah satu potensi masyarakat sebagai salah satu produk unggulan UMKM. Kostum tersebut disewakan kepada masyarakat luas yang akan mengadakan acara parade budaya di daerah setempat atau di luar daerah. Namun, pabrikan tidak memiliki keterampilan merias wajah untuk memaksimalkan penampilan kostum.

Masalah dalam studi kasus ini adalah bagaimana komunitas Desa Ronggo Tajinan menciptakan ide untuk menciptakan kostum dan riasan Karnaval. Orang-orang membuat riasan dan desain kostum sendiri.

Output yang diharapkan dari pelatihan tata rias di komunitas pengembangan kostum Karnaval desa Ronggo,  Distrik Tajinan adalah sebagai berikut: Kemampuan untuk membuat fantasi bagi masyarakat desa Ronggo,  Distrik Tajinan, Kreativitas dan wawasan tata rias Karnaval akan meningkat, dalam hal ini masyarakat, Daya jual atau sewa kostum beserta makeup akan meningkat, sehingga masyarakat bisa menambah penghasilannya.Meningkatkan lowongan pekerjaan di daerah tersebut. Menjadi produk lokal yang dapat berkembang secara luas ke seluruh kalangan masyarakat.

Hasil pelatihan tata rias di Karnaval sangat besar yang dilaksanakan pada bulan agustus 2022, termasuk masyarakat yang mengetahui dan memiliki keterampilan merias wajah yang sesuai dengan kostum Karnaval. Selain itu, ada juga output yang disambut baik dari pelatihan di komunitas pengembangan kostum Karnaval, termasuk implementasi oleh peneliti dan diamati oleh tiga pengamat.

Penilaian kegiatan peserta pelatihan ini menunjukkan bahwa peserta pelatihan yang baik atau aktif adalah peserta yang memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama ketika materi sedang disampaikan. Mereka juga melatih keterampilan bersama. Berdasarkan penelitian tentang pelatihan tata rias fantasi di Desa Ronggo, Kecamatan Tajinan, peneliti menyarankan bahwa penelitian serupa harus dilakukan dengan materi yang berkaitan dengan pengembangan tata rias tahap lanjut. Pengajaran lanjutan dari jenis yang sama diperlukan.